Istriku Cantik kan...!! |
Saat-saat pencarian pasangan hidup dulu, angan-angan saya adalah bagaimana untuk mendapatkan seorang istri yang cantik, tinggi, putih dan yang pasti kaya. Maka saat mau serius kepada calon pacar dulu pasti saya akan melihat cantik enggak ya..., semampai enggak ya... kaya enggak ya... dan sebagainya. Memang saat-saat masih muda dulu berbagai pilihan tentang pasangan hidup merupakan faktor utama untuk menentukan apakah hubungan ini akan dilanjutkan atau enggak.
Hal tersebut berangkat dari beberapa kasus rumah tangga yang berantakan karena istri tidak mau bekerja-sama, tidak mau diajak susah, terlalu banyak permintaan dan sebagainya. Maka prinsip yang aku ambil untuk mencari pasangan hidup waktu itu adalah istri harus kerja. Karena dengan kerja minimal istri tau dan mengalami bagaimana susahnya mencari rizki dengan tingkat persaingan yang ketat saat ini. Memang kadang aku pikir tidak adil juga atas pilihanku waktu itu, karena dengan kemauan pasangan hidup yang lebih, ternyata keadaan hidup dan karir saya saat itu masih amburadul. Kerja diperusahaan kecil, jabatan cuma staf dengan penghasilan yang pas-pasan.
Karir saya mulai berkembang ternyata setelah saya memutuskan untuk menikah dengan istri kerja (udah pasti, itu syarat paten saya waktu itu). Angan-angan untuk mendapatkan istri cantik sekali, semampai, kaya atau apalah jenis kelebihan seorang wanita hilang tanpa bekas. Karena pilihan pasangan hidup seperti kelebihan paras atau kelebihan lainnya ternyata bukan sebagai pertimbangan utama lagi.
Susaaah bener hidup ini... |
Kami mulai hidup berumah tangga dengan segala keterbatasan, karena ternyata istri walaupun kerja penghasilannya tidak jauh berbeda dari yang aku terima. Tapi yang aku dapatkan setelah menikah yang meleset dari angan-anganku dulu saat masih berburu pasangan, ternyata kecocokan dan motivasi istri sangat berpengaruh dan menjadi sumber inspirasi dalam pengembangan karir saya. Dari istri saya dapat dorongan penuh untuk terus selalu belajar, sehingga saya dapat menyelesaikan program Sarjana dengan lancar walaupun dalam kondisi keterbatasan ekonomi. Karena ternyata semangat dan dorongan penuh dari seorang istri merupakan amunisi yang jitu dalam rangka memacu karir saya. Sarjana yang aku peroleh dengan susah payah ternyata tidak bikin puas tapi ambisi untuk mencari yang lebih terus mengganggu pikiranku. Dengan dorongan dan semangat dari istri akhirnya saya dapat mengambil program Master dengan lancar. Sehingga memungkinkan saya bisa leluasa memperluas karir saya dari kerja di satu perusahaan, sekarang bisa meluas sebagai pengajar di beberapa perguruan tinggi.
Selalu Semangat... |
Alhamdulillah perluasan karir ini merupakan angan-angan yang saya anggap muluk-muluk waktu masih muda dulu, ternyata sekarang tercapai dengan lancar. Seiring karir, kehidupan rumah tangga kami juga mulai berubah, dari hanya kontrak rumah petakan di pinggiran kota dengan berbagai minim fasilitas, saat ini sudah punya rumah sendiri, kendaraan sendiri, dan yang tidak kalah penting adalah sudah dapat banyak membantu famili yang kesusahan, membahagiakan orang tua, termasuk dapat menaikkan haji ibu mertua. Alhamdulillah...
Memang istriku adalah benar-benar menjadi sumber semangat, dan memang hidup juga harus selalu semangat.
No comments:
Post a Comment